Tahun-Tahun di Arsenal
Marco van Basten
“Jika Ryan Giggs bernilai £20 juta, Bergkamp bernilai £100 juta.”
Di era pasar transfer modern sekarang ini, jumlah angka sebesar itu mungkin memiliki makna. Tapi di Arsenal FC, masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang, tidak ada jumlah angka yang bisa menyamai nilai seorang Dennis Bergkamp.
Bergkamp menjalani debut pertamanya di Arsenal pada tanggal 20 August 1995 di Highbury melawan Middlesborough. Banyak yang diharapkan dari superstar asal Belanda ini yang dihargai sebesar £7.5 juta.
Dia menjalani debut yang menjanjikan untuk memulai karirnya di Arsenal, selalu ikut berperan dalam membangun serangan-serangan yang dibangun Arsenal. Sentuhan dan visi bermain bolanya terlihat jelas untuk semua, tapi fans bisa menjadi orang yang tidak sabar terlebih lagi pihak press. Mereka menginginkan gol. Karena bagaimanapun juga dia seorang striker.
Bahkan passing yang akurat, yang pertama dari banyak lagi, yang memuluskan Ian Wright mencetak gol kedua yang krusial di Goodison Park di penampilannya keduanya juga tidak bisa memuaskan publik.
Seri 0-0 di Highfield melawan Coventry City juga tidak menolong, laga selanjutnya melawan Nottingham Forest, Manchester City, West Ham dan Hartlepool berlalu tanpa gol dari Bergkamp. “Uang terbuang sia-sia” komentar kebanyakan dari fans.
Gol perdananya akhirnya datang pada tanggal 23 September 1995 di Highbury melawan Southhampton. Glen Holder mengirim crossing dari sisi kiri dan Bergkamp mem-volley bola itu untuk mulai membuka rekening golnya di Arsenal yang mencapai 120 gol.
Kurang dari 1 jam kemudian dia mencetak gol keduanya, gelar Man of the Match dan pujian dari semua yang melihat permainannya mengatakan semuanya. Tiga belas gol lainnya menyusul di musim perdananya bersama Arsenal. Tujuh dari gol itu dicetak di liga, termasuk satu gol cantik yang menenggelamkan Manchester United di Highbury. Era keemasan baru akan mulai untuk Arsenal, diarsiteki oleh seorang Belanda dengan sentuhan Midas.
Dekade berikutnya lebih bersinar lagi. Di September 1996, Arsene Wenger datang dari Jepang dan membawa serta filosofi sepakbola yang sangat cocok dengan Bergkamp.
Filosofi Arsene Wenger berdasarkan pada kemampuan pesepakbola yang bisa melakukan passing dan bergerak cepat. Dia sudah menemukan satu di Bergkamp dan itu yang diperlukan olehnya untuk menarik pesepakbola sejenis lainnya. Dennis memang merupakan pemain dengan sentuhan magis, kualitas, skill dan berteknik tinggi sehingga banyak pemain yang antri untuk bisa bermain bersamanya.
Sesuai dengan keinginan Wenger, Vieira dikontrak pada musim panas 2006. Setelah itu Overmars dan Petit. Fans Arsenal berada di negeri impian – Arsenal fans were in wonderland!
Musim 1997/1998 memperlihatkan semuanya bagi Wenger, Bergkamp and Arsenal. Dennis mencetak 16 gol di liga dan memimpin Arsenal meraih gelar double kedua sepanjang sejarah Arsenal. Sepakbola yang dimainkan Bergkamp selama musim 97/98 benar-benar membuat orang menahan nafas. Pada permulaan musim itu Wenger mengeluarkan pernyataan terhadap striker Belanda ini:
Arsene Wenger (1997)
“Bisakah anda tidak berkata bahwa dia adalah pemain terbaik di dunia saat ini? Jika ada yang lebih baik dari dirinya saat ini, saya tidak melihatnya.”
Pernyataan itu mungkin ditangapi dengan skeptis pada permulaan musim itu. Tapi pada bulan Mei 1998 sedikit yang meragukannya.
Di akhir musim itu Bergkamp memenangkan gelar Pesepakbola terbaik versi PFA, Pesepakbola terbaik versi wartawan sepakbola, Pesepakbola terbaik versi fans Arsenal dan juga gelar Gol terbaik. Gol-golnya lebih banyak yang spektakuler daripada yang standar dan di bulan Agustus 1997 dia menjadi pemain satu-satunya dan yang pertama dimana gol-golnya menduduki peringkat pertama, kedua dan ketiga di acara kompetisi BBC’s goal of the month.
Keunikan ini datang setelah dia mencetak hattrick pertamanya untuk Arsenal, versus Leicester City pada tanggal 27 Agustus 1997 dan benar-benar hattrick yang luar biasa.
Dia mencetak beberapa gol yang spesial bersama Arsenal dan komentar dari Louis Van Gaal setelah Bergkamp mencetak gol dengan me-lob bola bisa mendeskripsikan gol-gol indahnya.
Louis Van Gaal
“Enn doelpunt van een andrer planeet” (Itu merupakan gol dari planet lain).
Untuk mengingat semua gol-golnya yang spesial mungkin merupakan tugas yang sulit bahkan untuk Bergkamp sendiri, tapi ada dua gol yang tak bisa tidak harus disinggung.
Babak perempat final Piala Dunia 1998 di Prancis, Belanda bertemu Argentina. Dengan waktu yang hampir habis dan kemungkinan akan menuju extra time, Frank De Boer melambungkan pass sejauh empat puluh yard yang jatuh di area penalti Argentina menyambut lari Bergkamp yang berhasil menipu barisan belakang Argentina.
Dengan dua sentuhan ringan dia bisa mengkontrol bola itu dengan baik, kemudian menyapu bola itu ke arah dalam untuk menghindari takcle Roberto Ayala sebelum menembakkan bola itu ke arah atas gawang dan mengirim Belanda ke babak semifinal.
Kualitas kontrol bola Bergkamp dan cara mencetak golnya yang dingin menjadikan dasar salah satu julukannya ‘The Iceman’.
Bergkamp sendiri, seperti yang sering dilakukannya, selalu memberikan kredit kepada teman satu timnya:
Dennis Bergkamp
“Benar-benar passing bola yang sempurna dari Frank.
Frank and saya sudah saling kenal sejak lama. Dia sering melakukan passing
seperti itu saat saya masih bersamanya di Ajax.”
Gol istimewa yang kedua di cetak untuk Arsenal pada
tangga 2 Maret 2002 di Saint James Park versus Newcastle United. Bergkamp
menerima bola dari Vieira setelah kapten Arsenal itu berhasil memotong passing
Newcastle United di kotak penalti sendiri.
Dia berbalik arah dan memberikan bola kepada Pires
yang berlari kencang dari arah kiri. Bergkamp melanjutkan larinya dan ketika
Pires mulai masuk ke tengah, dia mengangkat tangannya meminta bola untuk di
passing kembali kepadanya. Setelah berhasil menerima bola, tepat diluar kotak
penalti dengan punggung membelakangi gawang dan dijaga ketat oleh Nikos
Dabizas.
Aksi selanjutnya hanya dapat dipikirkan oleh seorang
jenius dan dieksekusi hanya dalam satu kedipan mata. Menyentil bola dengan
ujung kaki kirinya melewati lengan kanan Dabizas, Bergkamp berputar ke arah
kiri, berlawanan arah dengan bola. Pada saat Dabizas menyadari apa yang telah
terjadi, Bergkamp telah sukses berputar ke belakang Dabizas dan menerima
kembali bola yang sebelumnya disentil olehnya.
Dia berhasil membuka ruang, tetap menghalau Dabizas
dengan lengan kirinya dan dengan tenang menendang bola melewati Given. Bola
bergulir ke arah kanan bawah dari gawang Newcastle. GOL !!!
Banyak fans Arsenal mengingat gol itu dengan sebutan
simpel ‘gol itu’ – ‘that goal’ dan walaupun anda sudah menyaksikan berkali-kali
dan lagi, sebagaimana juga saya, rasanya susah pikiran kita mempercayai apa
yang dilihat oleh mata kita. Gol itu benar-benar suatu seni yang susah
dideskripsikan dan tentu saja akan susah diulang.
Kembali ke Highbury, sukses Arsenal dan juga
iming-iming dapat bermain bersama Bergkamp setiap minggunya menarik
talenta-talenta sepakbola untuk bergabung dengan Arsenal. Henry, Edu dan Pires
bergabung. Arsenal berhasil meraih gelar double ketiga dan kedua dibawah Wenger
tahun 2001.
Bergkamp tidak pernah lagi mencetak gol sebanyak
raihan musim 1997/1998. Thierry Henry mengantikan tugasnya sebagai pencetak gol
utama Arsenal dan dalam jalur menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah
Arsenal. Bergkamp boleh dibilang memegang peranan yang sama dengan Alan Smith
setelah kedatangan Ian Wright, menjadi supplier bagi Henry untuk mencetak gol.
Di paruh kedua karirnya Bergkamp lebih berperan
sebagai supplier bagi Henry. Bergkamp bisa dengan mudah memilih jalur passing
untuk menemukan atau juga melepaskan Henry dari defender tim lawan. Dia akan masuk
ke pertahanan lawan dan menciptakan ruang untuk Henry bergerak dan saat
menerima bola bisa dengan segera menyediakan passing sempurna ke arah Henry.
Dia bisa melambungkan bola membelah pertahanan lawan,
mampu memberikan bola melewati defender lawan, bisa memberikan passing ke arah
dalam pertahanan ke arah Henry dengan kedua kakinya. Bergkamp memiliki banyak
senjata mematikan sebagai seorang pengumpan sehingga kadang-kadang hampir
mustahil bagi seorang pemain bertahan untuk membatasi gerakannya, ini bisa
dilihat dari jumlah gol Arsenal yang susah ditandingi.
Kemampuan Bergkamp ini tentu saja tidak luput dari
perhatian Henry.
Thierry Henry
“Kadang-kadang ada pemain yang tidak perlu banyak
berbicara, anda hanya perlu menyaksikannya bermain, dan itulah Dennis. Jika kau
terlibat dalam pertandingan, di bangku cadangan atau menonton TV, kau merasa
ingin belajar dari Dennis Bergkamp, bisa membunuh tim lawan dengan satu
passing, benar-benar mengagumkan. Dia bisa melakukan passing-passing sempurna
dengan tiba-tiba.
Pergantian dari pencetak gol menjadi pengumpan tidak
berarti menghentikan kebiasaan mencetak gol Dennis Bergkamp. Dia masih mencetak
gol, gol yang enak dilihat dan malah lebih sering menjadi gol yang vital.
Setelah berhasil meraih gelar liga pada tahun
2003/2004 dengan catatan tanpa terkalahkan sepanjang musim, Arsenal selanjutkan
mengincar rekor 42 pertandingan tanpa terkalahkan Nottingham Forest yang sudah
bertahan selama 26 tahun.
Pada pertandingan ke 42, Arsenal ketinggalan 1-3 dari
Middlesborough di Highbury dan sepertinya kekalahan tidak dapat dihindarkan.
‘The Iceman’ masuk. Gol krusial Bergkamp pada babak kedualah yang memulai
serangan balik Arsenal sehingga akhirnya Arsenal meraih kemenangan dengan skor
5-3 dan menyamai rekor Nottingham Forest.
September 2005, Arsenal bertemu FC Thun di Highbury
pada pertandingan pembuka Liga Champion 2005/2006. Arsenal tertahan 1-1 dan
bermain dengan buruk. Bergkamp, masuk sebagai pemain pengganti di paruh kedua
pertandingan, berhasil mengejar umpan panjang dari Toure, menghindari pemain
bertahan FC Thun dan mencetak gol kemenangan. Gol itu bukan gol yang cantik
tapi merupakan salah satu gol terpenting Dennis Bergkamp. Kemenangan yang tidak
terlalu pantas diperoleh Arsenal, tapi kemenangan atas FC Thun itu memastikan 3
poin pertama Arsenal yang akhirnya membawa Arsenal menuju partai final Liga
Champion 2006 di Paris.
Setelah partai final itulah Dennis Bergkamp pensiun
dari dunia sepakbola profesional. Sayangnya dimulai dengan diusirnya Jens
Lehman dari pertandingan itu Dennis tidak bisa mengakhiri karirnya dengan
kemenangan di pertandingan yang bisa saja menjadi pertandingan terbesar dalam
karir sepakbolanya.
Penampilan terakhir Bergkamp pada pertandingan
kompetitif adalah di pertandingan terakhir yang dipentaskan di Highbury.
Kemenangan penting 4-2 atas Wigan yang dikombinasikan dengan kekalahan
Tottenham dari West Ham memastikan Arsenal sebagai klub yang berhak atas babak
kualifikasi Liga Champions musim depan.
Bergkamp masuk sebagai pemain pengganti di babak
kedua, dengan pertandingan yang sudah pasti dimenangkan oleh Arsenal, dia
mencoba men-chip bola ke arah gawang Wigan untuk meraih gol ke 121nya. Sayang
bola yg di-chip itu lolos tipis dari gawang Wigan.
Daya sihir yang menyelimuti penampilannya
bertahun-tahun di London diakhiri dengan sempurna di pertandingan itu. Seperti
sudah digariskan oleh dewa sepakbola, hampir bertepatan dengan masuknya
Bergkamp ke lapangan datang berita dari Upton Park bahwa Yossi Benayoun
berhasil mencetak gol yang akhirnya menjadi gol kemenangan atas Spurs.
Penghormatan terakhir yang dipersembahkan kepada
Dennis Bergkamp datang dalam bentuk pertandingan testimoni, pertandingan resmi
pertama yang diadakan oleh Emirates Stadium, rumah baru Arsenal.
Ajax Amsterdam dipilih sebagai lawan pada partai
testimoni itu dan susunan pemain Ajax di babak kedua menjelaskan betapa
berharganya Dennis Bergkamp bagi dunia sepakbola Belanda.
Marco Van Basten, Frank Rijkaard, Frank De Boer,
Ronald De Boer dan legenda hidup Johann Cruyff semua bersedia hadir dan
memberikan rasa hormat mereka. Bersama dengan seluruh penonton yang memenuhi
seluruh kapasitas Emirates Stadium, mereka semua mengantar masa pensiun seorang
Dennis Nicolaas Maria Bergkamp dengan ucapan ‘Selamat Tinggal’ dan ‘Terima
Kasih’ yang emosional.
Pengaruhnya terhadap permainan Arsenal tidak bisa
dianggap remeh dan itu masih terlihat dan bisa dirasakan di London Colney dan
juga di Emirates stadium melalui cara main Arsenal dan pemain-pemain yang
beruntung pernah berlatih bersama dirinya atau yang hanya sekedar melihat dia
berlatih. Mereka akan menjelma menjadi pemain bintang suatu hari nanti.
Kata terakhir bagaimanapun juga harus diberikan kepada
Thierry Henry. Mungkin tidak ada yang lebih diuntungkan daripada Henry yang
rutin bermain bersama Dennis Bergkamp.
Thierry Henry
“Aku selalu berkata bahwa Dennis Bergkamp selalu
menjadi partner terbaik yang pernah kumiliki. Dia mimpi bagi seorang striker.
Yang terpenting baginya adalah tim. Itulah mengapa aku mengagumi Dennis, dan
hal itu sudah lama dilakukannya. Aku selalu berkata bahwa dia adalah teman
terbaik yang pernah bermain bersamaku.”
Posted in